Senin, 27 September 2010

pemanfaatan pencitraan dalam bidang geografi

MENGHITUNG JUMLAH HUJAN DAN HARI HUJAN DENGAN PENGOLAHAN CITRA RADAR

Radar adalah salah satu peralatan BMKG yang digunakan untuk pengamatan awan dan hujan. Dengan alat ini prakirawan (forecaster) dapat mengetahui daerah-daerah yang sedang mengalami hujan. Padatampilan data radar memberikan informasi besarnya intensitas curah hujan yang terjadi setiap sepuluh menit selama 24 jam setiap hari. Melalui perhitungan matematis dari data intensitas ini dapat dihitungberapa milimeter curah hujan yang terjadi setiap interval waktu sepuluh menit sehingga dapat diperoleh data curah hujan harian dan hari hujan dari setiap titik atau daerah yang diinginkan.

Untuk mengukur jumlah hujan pada suatu daerah di permukaan, salah satu cara digunakan peralatan penakar hujan. Pemasangan penakar hujan tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar. Selain itu juga kesulitan dalam penempatan penakar hujan pada daerah-daerah tertentu seperti di puncak gunung atau daerah-daerah yang sulit terjangkau. Kondisi ini menyebabkan penempatan penakar hujan tidak merata sehingga masih banyak daerah-daerah yang tidak mempunyai data curah hujannya.

Radar merupakan salah satu peralatan yang dapat digunakan untuk mengamati hujan yang terjadi secara real time. Dari tampilan radar Rapic 2d, dapat diketahui daerah yang sedang terjadi hujan dengan besaran intensitasnya setiap sepuluh menit. Data tersebut tersimpan dalam bentuk database. Dengan cara mengolah data tampilan Rapic 2d tersebut, khususnya intensitas hujan yang terjadi setiap sepuluh menit, maka dapat dihitung jumlah hujan pada setiap daerah yang diinginkan dalam satuan waktu setiap sepuluh menit. Selanjutnya dari hasil perhitungan berdasarkan pada citra radar dimaksud, maka dapat dihitung jumlah hujan harian dan jumlah hari hujannya.

Pengamatan awan dengan radar lebih banyak data yang dapat diperoleh, dengan radar kita dapat mempelajari struktur dan gerakan di dalam awan. Pengamatan awan menggunakan radar dapat memperoleh lebih banyak data dari awan sampai kejadian hujan setiap saat secara otomatis dan kontinyu.

Radar adalah kepanjangan dari Radio Detection and Ranging. Radar bekerja berdasarkan prinsip pengiriman radiasi gelombang yang amat panjang (gelombang mikro) dari sebuah antenna serta mendeteksi energinya setelah memantul dari target yang jauh. Prinsip kerja radar yaitu energi dalam bentuk materi dipancarkan melalui antenna yang dibawa gelombang electromagnet, bila gelombang pancaran diterima oleh target dalam hal ini oleh butir-butir awan lalu butir-butir awan tersebut menghamburkan sinaran gelombang sehingga sebagian kembali kearah antenna radar. Gelombang yang

dikembalikan dan ditangkap oleh antenna disebut echo. Echo yang diterima oleh antenna dirubah menjadi

sinaran yang dapat dilihat pada layar peraga atau display komputer dan dapat dicetak dengan printer.

Besarnya echo bergantung kepada banyaknya serta besarnya butir air atau es yang terdapat pada awan atau yang memantulkan energi dan dari radar dapat diukur besarnya echo, sehingga dapat ditaksir kepadatan awan dan besarnya butir-butir awan. Karena setiap jenis awan mempunyai kepadatan dan besar ukuran butir yang berbeda-beda, maka dengan mempelajari echo radar pada tampilan display dapat ditaksir jenis awan yang tertangkap radar.

User dapat melihat echo yang terpantul pada system display melalui personal komputer yang sudah dilengkapi pada peralatan radar. Tampilan echo pada layar dapat dilihat dalam arah mendatar dan dalam arah vertical. Pada tampilan mendatar dapat dilihat posisinya berdasarkan lintang bujur bumi serta perluasan mendatar awan, sedangkan dari peragaan vertical dapat diketahui struktur vertical, misalnya tingginya, gerakan, serta sebaran butir awan dalam arah vertical. Wilayah yang dapat dijangkau radar hanya beberapa ratus km (200 – 400 km) sehingga radar dapat digunakan untuk menaksir cuaca dalam jangka waktu pendek (sampai 2 – 3 jam).