Rabu, 28 September 2011

Kelemahan pada jaringan nirkabel yang menerapkan WEP (Wired Equivalent Privacy)


WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan Shared Key AuthenticationShared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk autentikasi menuju access point.
Proses Shared Key Authentication:
1.    client meminta asosiasi ke access point, langkah ini sama seperti Open System Authentication.
2.    access point mengirimkan text challenge ke client secara transparan.
3.    client akan memberikan respon dengan mengenkripsi text challenge dengan menggunakan kunci WEP dan mengirimkan kembali ke access point.
4.    access point memberi respon atas tanggapan client, akses point akan melakukan decrypt terhadap respon enkripsi dari client untuk melakukan verifikasi bahwa text challenge dienkripsi dengan menggunakan WEP key yang sesuai. Pada proses ini, access point akan menentukan apakah client sudah memberikan kunci WEP yang sesuai. Apabila kunci WEP yang diberikan oleh client sudah benar, maka access point akan merespon positif dan langsung meng-authentikasi client. Namun bila kunci WEP yang dimasukkan client salah, access point akan merespon negatif dan client tidak akan diberi authentikasi. Dengan demikian, client tidak akan terauthentikasi dan tidak terasosiasi.
Menurut Arief ZHamdani Gunawan, Komunikasi Data via IEEE 802.11, Shared Key Authentication kelihatannya lebih aman dari dari pada Open System Authentication, namun pada kenyataannya tidak. Shared Key malah membuka pintu bagi penyusup atau cracker. Penting untuk dimengerti dua jalan yang digunakan oleh WEP. WEP bisa digunakan untuk memverifikasi identitas client selama proses shared key dari authentikasi, tapi juga bisa digunakan untuk men-dekripsi data yang dikirimkan oleh client melalui access point.
Berikut yang merupakan titik kelemahan atau celah dalam WEP:
a) Keystream reuse, berasal dari kesalahan managemen IV. Karena secret key, k, sangat jarang berubah, menyebabkan IV sering digunakan berulang kali dan berpengaruh juga pada keystream. Karena IV di publik, duplikasi IV sangat mudah di deteksi oleh hacker. Penggunaan IV yang berulang kali ini disebut dengan collisions. Dengan demikian, hacker hanya perlu mengumpulkan sejumlah IV untuk mendapatkan secret key WEP.
b) Keterbatasan numerical 24-bit pada IV, yang menghasilkan nilai 16.777.216, dimana untuk mengumpulkan jumlah ini diperlukan waktu sekitar 5 jam. Namun dalam prakteknya menulis bisa mengumpulkan dalam waktu 30 menit, dengan cara mempercepat proses sniffing menggunakan metode packet injection.
c) Terdapat kelemahan pada protokol WEP yaitu tidak dapat memfilter replay paket yang dikirimkan. Sehingga dapat dimungkinkan pesan di replay atau mengirimkan kembali pesan tersebut walaupun tidak dimodifikasi. Kelemahan inilah yang menyebabkan terjadinya metode packet injection, karena dengan memanfaatkan fungsi protokol ARP, hacker dapat dengan mudah melakukan pengiriman paket ke AP. Kemudian AP akan mereplay paket tersebut.
seperti packet injection hanya powerfull jika jaringan tersebut terkoneksi internet, karena jumlah paket data yang dikirimkan oleh klien akan lebih cepat dan besar melalui jaringan yang di NAT.
solusinya yaitu :
a)     Menggunakan access control atau melakukan pembatasan terhadap MAC address dan IP address.
b)    Menggunakan tool ebtables dan arp tables untuk mengatasi packet injection
menggunakan ARP.
c)     Menerapkan WDS (Wireless Distribution System)
d)    Penggunaan Captive Portal