Sabtu, 12 Desember 2009

“Demo damai” yang berakhir rusuh

Tanggal 9 desember pun tiba dimana ssaat itu beberapa elemen masyarakat, ormas, dan mahasiswa akan turun kejalan memperingati hari antikorupsi sedunia, seperti yang telah dijanjikan ini merupakan demo damai, maka demo dijakarta pun berlangsung damai dan tertib pendemo melakukan orasi dan pembacaan piagam antikorupsi yang meminta kepada pemerintah untuk menangkap para pelaku korupsi yang masih berkeliaran bebas dan pembersihan badan pemerintahan dari tindakkan korupsi dan harus dimulai dari istana.
Aksi damai dan tertib dijakarta berbanding terbalik dengan berlangsung dimakassar. Para mahasiswa yang berniat meminta komitmen gubernur ubtuk memberantas korupsi dihadang oleh barisan polisi yang menjaga kantor gubernur. Mahasiswa yang (mungkin) terprovokasi akhir meluapkan emosinya karena permintaanya ditolak dengan melempari polisi dengan batu. Dan membakar satu unit mobil polisi, dan sempat terjadi bentrok antara polisi dengan mahasiswa. Polisi pun melempari mahasiswa dengan gas air mata dan siraman air agar mahasiswa pergi dari kantor gubernur dan tidak tejadi bentrokan yang lebih parah.
Namun kerusuhan tak berhenti sampai dikantor gubernur tapi berlanjut disebuah restoran cepat saji (KFC) dimakassar. Mahasiswa melempari restoran tersebut dengan batu sehingga beberapa bagian kaca restoran pun pecah, tidak hanya restoran saja yang menjadi sasaran amuk mahasiswa mobil para pengunjung pun menjadi sasaran mahasiswa. Beberapa mobil pun mengalami rusak pada bagian kaca.
Kerusuhan pun terjadi dimadura, disalh satu kantor pemerintahan setempat namun hnya terjadi aksi saling dorong antara demonstran dan petugas keamanan. Di pantura demo dilakukan denga cara memampangka spanduk berukuran besar dan menutup salah satu jalur pantura yang mengakibatkan kemacatan hingga 3KM.
Malam harinya disebuah station tv swasta indonesia, coordinator massa dijakarta diwawancarai mengenai kejadian yang berlangsung tadi siang. Serta mewawancarai seorang mahasiswa yang melakukan kerusuhan dimakassar. Dalam wawancara tersebut mahasiswa tersebut beranggapan bahwa apa yang mereka lakukan merupakn akibat dari lambannya kinerja SBY-BOEDIONO dalam mengangani korupsi, bahkan wakil presiden dan mentri keuangan dianggap sebagai pelecut terjadinya kasus bank century yang tidak ada transparansi dalam dana triliunan rupiah tersebut. Sehingga membuat mahasiswa yang juga masyarakat dirugikan melakukan perusakan.
Satu sisi pemerintah memang bersalah karena tidak terbuka soal aliran dana bank century dan lamban dalam penangan korupsi. Namun jika melihat aksi mahasiswa dimakassar merekan pun salah, karena seharusnya sebagai penerus bangas bisamembantu menyelesaikan masalah atau member masukan solusi bukan dengan melakukan perusakan, apapun alasannya melakukan perusakan itu tidak benar, apa lagi yang dirusak adalah sarana umum dan kendaraan pribadi masyarakat yang merupak korban para koruptor juga. Kalau yang dirusak mobil koruptor sih gak masalah.
MARI SEBAGAI MAHASISWA YANG BERPENDIDIKAN KITA DUKUNG ANTIKORUPSI DENGAN MEMBERIAKN MASUKAN KEPADA PEMERINTAH BUKAN DENGAN TINDAKAN ANARKI DAN BUAT PEMERINTAH TOLONG DENGARKAN ASPIRASI RAKYAT MU JANGAN HANYA BISA MEMBERI RACUN YANG DIKEMAS BAGAI MADU KEPADA MASYARAKAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar